Rabu, 19 Desember 2012

Budidaya Gaharu, Satu Pohoh Hasilkan Puluhan Juta

Mahalnya harga jual getah dan pohon gaharu saat ini membuat banyak petani Kotabaru mulai tertarik untuk mengembangkan dan membudidayakan pohon gaharu. Selain memiliki harga ekonomis yang tinggi, pohon gaharu juga dapat tumbuh di kawasan hutan tropis. Pengembangan pohon gaharu saat ini tak terlalu banyak dikenal orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mengembangkan dan menanam pohon ini. Padahal, keuntungan dari bisnis pohon gaharu dapat mengubah tingkat kesejahteraan warga hanya dalam waktu beberapa tahun.
Selain dapat tumbuh di kawasan hutan, pohon gaharu juga dapat tumbuh di pekarangan warga. Karena itu sebenarnya warga memiliki banyak kesempatan untuk menanam pohon yang menghasilkan getah wangi ini. Banyaknya getah yang dihasilkan dari pohon gaharu tergantung dari masa tanam dan panen pohon tersebut. Misalnya untuk usia tanam selama 9 sampai 10 tahun, setiap batang pohon mampu menghasilkan sekitar 2 kilogram getah gaharu.
Sementara harga getah gaharu mencapai Rp5-20 juta per kilogram. Harga itu tergantung dari jenis dan kualitas getah gaharu. Untuk getah gaharu yang memiliki kualitas rendah dan berwarna kuning laku dijual Rp5 juta per Kg, sedangkan untuk getah pohon gaharu yang berwarga hitam atau dengan kualitas baik laku dijual Rp15-20 juta per Kg.
Salah seorang petani Kotabaru yang sudah mengembangkan pohon gaharu ini adalah Miran, warga Desa Langkang, Kecamatan Pulau Laut Timur. Menurutnya, untuk menanam pohon gaharu dan menghasilkan banyak getah diperlukan perawatan khusus.
Saat pohon gaharu berumur sekitar 5-8 tahun, pohon yang tumbuh seperti pohon hutan alam itu perlu disuntik dengan obat pemuncul getah. Setiap pohon diperlukan satu ampul dengan harga Rp300 ribu. Miran mengaku, ia sudah menjual sekitar 50 batang pohon gaharu yang masih berumur sekitar 1-3 tahun dengan nilai Rp19 juta. Ia juga telah menanam 500 batang pohon gaharu dengan umur satu tahun lebih dan tinggi sekitar 50 cm.
Karena memiliki sifat tumbuh yang tidak jauh beda dengan tanaman hutan lainnya, setiap hektar lahan dapat ditanam sekitar 500 pohon gaharu dengan jarak tanam sekitar 3-4 kali 6 meter.
Bibit pohon gaharu tersebut ia peroleh dari Samarinda, Kalimantan Timur, yang sebelumnya dikembangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Harga bibit dari Rp7.500 sampai Rp10.000 per pohon.
Untuk pemasaran tidak perlu repot, karena banyak pembeli yang siap mendatangi mereka yang memiliki getah gaharu. Pengusaha transportasi itu juga berharap usaha yang ia rintis dapat diikuti masyarakat dan petani lain di Kotabaru. Apalagi bila mengingat masih banyak lahan tidur dibiarkan terbengkalai mubazir.
“Jika lahan tidur di wilayah kita dikembangkan dengan menanam gaharu, maka 10-15 tahun kemudian akan menghasilkan uang ratusan juta,” terang Miran. Sebelumnya, Miran sudah mencoba beberapa tanaman kebun, namun hasilnya tidak seperti menanam pohon gaharu. Dalam satu pohon usia dewasa dapat menghasilkan uang puluhan juta rupiah,
Selain Miran banyak petani lain di Desa Betung, Langkang Lama, Langkang Baru, Gunung Ulin dan Sebelimbingan yang mulai mengembangkan kayu yang biasa diambil getahnya untuk bahan minyak dan bahan obat-obatan tersebut.

pencanangan 1 milyar pohon gaharu di riau



tepat tanggal 6 desember 2012 PT. RatuGaharu melayu riau melakukan pencanangan 1 milyar pohon gaharu di riau bersama kepala dinas kehutanan.
dengan dihadiri masyarakat yang berasal dari daerah yang berbeda.
 kepala kehutanan menanan satu pohon gaharu.
 para masyarakat saling berinteraksi mengenai gaharu.
 masyarakat yang ikut menyaksikan pencanangan.
 president komisaris di PT. RatuGaharu Melayu Riau diwawancara RTV.
 berfoto bersama setelah menyaksikan penanam gaharu.


persyaratan mutu gaharu

Persyaratan Mutu Kemedangan
No.
Karakteristik
M u t u
I
II
III
IV
V
VI
VII
1.
Warna
Coklat kehitaman
Coklat bergaris hitam
Coklat bergaris putih tipis
Kecoklatan bergaris putih tipis
Kecoklatan bergaris putih lebar
Putih keabu-abuan garis hitam tipis
Putih keabu-abuan
2.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Cukup
Sedang
Sedang
Sedang
Kurang
Kurang
3.
Serat
Agak padat
Agak padat
Agak padat
Kurang padat
Kurang padat
Jarang
Jarang
4.
Bobot
Agak berat
Agak berat
Agak berat
Agak berat
Ringan
Ringan
Ringan
5.
Aroma (dibakar)
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Kurang kuat
Kurang kuat
Kurang kuat

Persyaratan Mutu Abu Gaharu
No.
Karakteristik
M u t u
U
I
II
1.
Warna
Hitam
Coklat kehitaman
Putih kecoklatan/kekuningan
2.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Sedang
Kurang
3.
Aroma (dibakar)
Kuat
Sedang
Kurang

Persyaratan Mutu Gubal Gaharu
No.
Karakteristik
M u t u
U
I
II
1.
Bentuk
-
-
-
2.
Ukuran :
p
l
t
4 – 15 cm
2 – 3 cm
> 0,5 cm
4 – 15 cm
2 – 3 cm
> 0,5 cm
>15 cm
-
-
3.
Warna
Hitam merata
Hitam kecoklatan
Hitam kecoklatan
4.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Cukup
Sedang
5.
Serat
Padat
Padat
Padat
6.
Bobot
Berat
Agak berat
Sedang
7.
Aroma (dibakar)
Kuat
Kuat
Agak kuat